Pembahasan politik menjadi pembicaraan sehari-hari banyak orang. Pembicaraan politik terjadi dari obrolan warung kopi, di stasiun, di meja makan, forum-forum diskusi, perdebatan politik di media sosial, sampai membicarakan politik di televisi.
Banyak orang membicarakan politik.
Yang membicarakan ada ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak petani, pedagang pasar, pelajar, mahasiswa, pekerja proyek, buruh pabrik, ASN, sampai anggota DPR.
Dari membicarakan harga-harga yang naik, pupuk yang langka, harga hasil panen yang rendah, pengangguran meningkat, batal jadi tuan rumah Pildun U20, membicarakan capres, membicaraan anggota DPR yang tidak menghadiri rapat, bupati yang arogan, pejabat yang ditangkap KPK, anak presiden yang mau nyalon walikota, dll.
Terimakasih kepada era reformasi dan semua orang yang terlibat pada perubahan jaman tersebut.
Saat ini kita lebih bebas membicarakan politik. Sesuatu yang harus disyukuri. Jaman Orde Baru orang tidak leluasa membicarakan politik, apalagi membicarakan pmerintah pusat dan partai berkuasa, misalnya suksesi.
Saat ini kita bisa mengkritik presiden, gubernur, bupati, menteri, anggota DPR, Polisi, dll.
Kebebasan politik memang mempunyai dua sisi: positif dan negatif. Sisi positifnya, aspirasi banyak orang bisa tersalurkan. Sisi negatifnya, kebebasan yang berlebihan bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat, pertemanan dan persaudaraan yang merenggang, dll.
Kanal politik di Azimat.id hanya sebagai pelengkap informasi, kami bukan website berita. Layanan kami adalah “jasa pembuatan website”, “jasa pembuatan Google Forms” dan “jasa konsultasi SEO”.
Kami akan berusaha hanya menyampaikan berita yang berimbang. Berita kami ambil dari berbagai media mainstream terpercaya. Kami berusaha tidak memihak salah satu pihak yang berkompetisi.
Semoga kanal politik ini bisa memberikan informasi tambahan yang mungkin luput dari perhatian anda.