Elektabilitas Bacapres 2024 versi lembaga survey

admin   1/06/2023   

Elektabilitas Bacapres 2024 versi lembaga survey
Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Azimat.id

Pilpres 2024 tinggal menghitung bulan, pemanasan sudah dilakukan oleh partai atau kelompok untuk mengenalkan calon presidennya. Sejauh ini, ada tiga nama yang sudah dideklarasikan diri untuk menjadi bacapres 2024, yaitu Prabowo Subianto (PS), Ganjar Pranowo (GP), dan Anies Baswedan (AB). Prabowo Subianto sementara ini didukung Partai Gerindra dan PKB, Ganjar Pranowo didukung PDIP dan PPP, dan Anies Baswedan didukung Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.

Partai lain seperti Golkar, PAN, masih belum jelas mendukung siapa.

Secara jabatan, PS merupakan ketua umum Partai Gerindra, GP masih menjabat gubernur Jawa Tengah, sementara AB yang mantan gubernur DKI saat ini tidak mempunyai jabatan sebagai pejabat publik.

Siapa capres yang paling tinggi elektabilitasnya?

Elektabilitas menurut KBBI diartikan sebagai kompetensi atau kemampuan seseorang dipilih untuk mengemban jabatan tertentu pada pemerintahan. Untuk mengukur elektabilitas capres perlu survey. Selama ini sudah ada beberapa lembaga survey yang melakukan survey elektabilitas capres dan mengumumkannya.

Salah satu lembaga survey yang melakukan survey capres dan mengumumkan hasilnya adalah Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). SMRC merilis hasil survei bertajuk ‘Evaluasi Kinerja Presiden dan Pilihan Capres 2024 di Pemilih Kritis’ pada Minggu (28/5/2023).

Metode survey menggunakan teknik RDD (Random Digit Dialling) semacam menghubungi no telpon yang terdaftar secara acak dengan metode sampling.

Dalam survey yang dilakukan tanggal 23-24 Mei 2023 ini Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tertinggi dengan 35,9%, Prabowo Subianto 32,8%, dan Anies Baswedan 20,1%, kemudian 11,3% responden yang belum menjawab.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, pada kelompok pemilih kritis, elektabilitas Ganjar naik dari 31,1% menjadi 35,9%. Pun dengan Prabowo naik dari 29,7% menjadi 32,8%. Sementara itu, elektabilitas Anies merosot dari 29,7% di survei Desember 2022 menjadi 20,1% pada survei terakhir 23-24 Mei 2023.

“Ganjar dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan urutan teratas, sementara Anies di urutan ketiga dengan selisih suara signifikan dengan Prabowo dan Ganjar,” ungkap Deni dalam keterangan tertulis, Minggu, seperti dikutip cnbcindonesia.com(28/5/2023).

Menurut Deni, pemilih kritis adalah pemilih yang mempunyai pengetahuan dan akses terhadap sumber-sumber informasi yang lebih baik.

Bagaimana melihat hasil survey? Survey adalah metode ilmiah untuk mengetahui karakteristik masyarakat. Survey yang dilakukan dengan benar bisa memotret kondisi masyarakat pada saat survey dilakukan. Survey politik memang sering dicurigai sebagai tidak netral, apalagi kalau yang membiayai survey adalah tim sukses salah satu calon.

Survey memang bisa berfungsi ganda, sebagai alat untuk mengetahui tingkat keterpilihan, juga bisa membentuj opini publik dan memengaruhi psikologi calon pemilih. Hasil survey yang tinggi terhadap salah satu kandidat akan menunculkan kelompok atau partai untuk memberikan dukungan. Ini juga akan meningkatkan kepercayaan bagi kandidat dan partai pendukungnya.

Ahmad Hidayah, Peneliti The Indonesian Institute menulis tentang hasil survey yang memunculkan “bandwagon effect”, yaitu efek ikut-ikutan seseorang karena semua orang melakukannya terlepas dari bukti yang mendasarinya (Schmitt-Beck, 2015). Ahmad menulis, pemilih yang semula belum menentukan pilihan, kemudian akan memilih calon yang paling berpotensi menang berdasarkan hasil survei.

Untuk itu, kembaga survey mempunyai kode etik untuk melakukan survey dengan benar, walaupun yang membiayai timses tertentu.

Kalau merupakan metode ilmiah, mengapa hasil survey antar lembaga survey bisa berbeda?

Hasil survey bisa berbeda biasanya karena waktu pelaksanaan berbeda, pertanyaan berbeda. Selain itu, survey adalah cara untuk memetakan karakteristik suatu populasi dengan menambil sampel. Ini bisa tidak akurat, maka dari itu ada margin of error. Dan kalau diperhatikan, dari beberapa survey, ada yang belum/tidak menjawab dan persentasenya cukup besar. Itu kalau kenyataannya menjawab bisa jadi membalikkan hasil survey.

Yang harus diwaspadai adalah fungsi survey yang bisa untuk menggiring opini publik. Ini dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab untuk membuat orang tidak percaya survey, yaitu dengan melakukan survey asal-asalan dengan lembaga berbeda dan hasil yang berbeda. Dengan menampilkan hasil yang berbeda-beda, masyarakat akan bingung dan tidak percaya hasil survey.

Untuk itu peran asosiasi Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) sangat penting untuk mendisiplinkan anggotanya untuk mematuhi kode etik dan memberikan sanksi bagi yang melanggar.

Survey adalah metode ilmiah, jadi bila dilakukan dengan metode benar, bisa untuk memotret keadaan masyarakat. Tapi tidak perlu juga fanatik membela jagoannya yang punya elektabilitas yang tinggi atau fanatik tidak percaya survey karena jagoannya punya elektabilitas yang rendah.

Survey bisa menjadi alat untuk memetakan karakteristik populasi, tapi survey juga bisa salah memotret.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *