Pemerintah jemput bola untuk digitalisasi UMKM

admin   11/06/2021  diubah:7/09/2024 at 21:49  

Kabar gembira bagi anda pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, pemilik warung dan toko kecil, usaha online dengan modal terbatas, berjualan di marketplace, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan percepatan digitalisasi 30 juta UMKM Indonesia hingga tahun 2030. Hal ini dikatakan Jokowi dalam rapat terbatas, Kamis (10/6/2021).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan, berdasarkan data dari Indonesian E-Commerce Association (idEA) terdapat 13,7 juta pelaku UMKM Indonesia yang sudah tergabung ke dalam ekosistem digital hingga Mei 2021.

“Saat ini, kalau berdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) per Mei 2021 itu sudah mencapai 13,7 juta pelaku UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital atau sekitar 21 persen,” ujar Teten, seperti dikutip kabarbisnis.com (11/6).

Dalam kesemmpata lain, Teten pernah menyatakan menyatakan, Pandemi Covid 19 turut berdampak pada UMKM sehingga pemerintah membantu dengan BLT dan Banpres BUM.

“Alhamdulillah UMKM, sudah mulai menggeliat. PEN sudah dilakukan seperti retrukturisasi pinjaman, kredit, penyediaan modal kerja yang murah termasuk Bantuan Presiden (Banpres) produktif untuk usaha mikro yang bankable. Ini akan terus dilakukan dalam pemulihan ekonomi tanah air,”jelasnya.

Teten menegaskan pemulihan ekonomi akan tercapai jika bisa mengatasi dengan cepat persoalan Covid-19. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat, terutama, pemilik UMKM untuk mendukung program pemerintah dalam menangani pandemi, terutama program vaksinasi.

Pemerintah telah menargetkan, pada tahun 2024 mendatang jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat pesat hingga 30 juta pelaku. Strategi yang tepat, ujarnya, dibutuhkan untuk mewujudkan target tersebut.

“Harus ada strategi proaktif jemput bola untuk melakukan pendampingan, kurasi produk, SDM-nya, pembiayaan, sampai mereka bisa onboarding di e-commerce,” kata Teten.

Mengenai dukungan untuk UMKM, hal senada diungkapkan Mnteri Perindustrian, Airlangga Hartanto. Menurutnya, pemerintah sangat berkentingan dengan keberlangsungan hidup UMKM karena menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Untuk itu pemerintah berkomitmen melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari sektor UMKM.

“Pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi harus dimulai dari sektor UMKM, sebab sektor ini berkontribusi 61 persen bagi PDB Indonesia. Jumlah UMKM terdampak pandemi sebanyak 64,2 juta atau 99 persen dari seluruh usaha yang beroperasi di seluruh Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di akun Instagramnya @airlanggahartarto_official, Senin (15/3/2021).

Untuk menyiapkan diri, UMKM perlu mulai mengenalkan brand di dunia internet, yaitu dengan memiliki website UMKM. Mungkin para pemilik UMKM sudah berpromosi ke media sosial atau marketplace, tapi dengan memiliki website UMKM, usaha akan lebih dikenal. Dalam dunia usaha merk atau brand sangat penting, bahkan nilainya bisa melebihi aset fisik, memiliki website adalah salah satu usaha memperkuat merk atau brand.

Azimat.id melayani jasa pembuatan website UMKM Indonesia, mendukung UMKM go digital.

Tags


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *