SEO kaki lima

admin   15/07/2023  diubah:20/07/2023 at 11:13  

Kalau istilah hotel ada kelas melati, kemudian bintang satu sampai bintang lima. Di dunia kuliner ada kuliner kaki lima, ada kuliner restoran atau bintang lima. Ada istilah harga kaki lima, rasa bintang lima.

Di dunia SEO juga ada SEO kaki lima.

Bintang lima tampil dengan citra yang mewah, berkelas, gemerlap, terstandar, dan tentu mahal.

Kaki lima menawarkan kemeriahan, keanekaramagan, sering juga ketegangan, dan murah. Menu kaki lima sering merupakan tiruan versi murah dari menu bintang lima. Kaki lima tidak ada standar, semua berkreasi sesuai pengalaman dan pengetahuannya.

Ada yang pernah bekerja di restoran, kemudian membuka warung makan kaki lima. Dia menggunakan pengalaman waktu bekerja di restoran untuk membuat menu yang mirip dengan menu restoran.

Ada yang pernah bekerja di restoran luar negeri, dia membuat menu yang mirip dengan menu di restorna luar negeri.

Ada juga yang ikut-ikutan. Sedang ramai suatu menu, dia yang tanpa kepandaian memasak, hanya berbekal Google, membuat menu baru dengan resep dari Google.

Kaki lima penuh hiruk pikuk,

SEO kaki lima adalah hiruk pikuk persaingan website-website kecil memperebutkan ceruk yang semakin sempit. Para pemain besar dengan dukungan dana, SDM, dan pengalaman yang lebih panjang menguasai banyak ceruk, bahkan yang dulu merupakan bagian SEO kaki lima.

Mirip juga dengan dunia kuliner. Banyak menu-menu yang dulu menjadi menu kaki lima sekarang diubah nuansanya menjadi menu mahal restoran. Dengan pengemasan yang menarik, menu yang sama dengan bahan yang sama, harganya menjadi tiga kali lipat.

Karena kemasannya lebih menarik
Karena tempatnya lebih bagus
Karena mereka pintar menjual

Di dunia SEO juga terjadi seperti itu.

Banyak praktisi SEO kecil mengandalkan ilmu dari review atau artikel konsultan SEO besar. Menunggu mereka membuka rahasianya.

Ada juga konsultan SEO besar yang mengambil ilmu dari pemain SEO kecil, dan mengemasnya sehingga menjadi kelihatan wah.

Itulah persaingan SEO.

Tapi di dunia internet memang tidak bisa dibatasi. Saling berbagi, saling belajar, atau saling mengklaim sebagai pencipta.

SEO sendiri bukan ilmu pasti. Panduan-panduan tentang bukan aturna yang kaku harus diikuti. Karena mesin Google itu menggunakan AI, memproses jutaan halaman setiap hari, ada potensi kesalahan. Ada situs yang isinya bagus, sesuai petunjuk Google,tidka neko-neko, tapi rangkingnya rendag. Ada situs yang mengambil dari situs lain, tapi mempunyai rangking yang bagus.

Ada celah untuk improvisasi (mengira-ira), apa sebenarnya kemauan Google?

SEO Google bisa didekati dengan dua hal: pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan membuat website yang ramah SEO. Pengalaman dari mempraktekkan strategi SEO pada website. Dengan dua hal ini, ahli SEO bisa memperjuangkan website menjadi rangking pertama di Google.

Dengan membaca pedoman dari Google sebenarnya cukup untuk mempraktekkan SEO pada website. Itu SEO garis lurus. Itu SEO yang lugu.

Isunya banyak praktisi SEO, perusahaan media besar menggunakan trik SEO yang sebenarnya tidak organik, seperti membeli link, membuat private blog network (PBN), content placement, dll. Mereka punya dana pemasaran yang besar. Bisa membayar konsultan SEO mahal, penulis mahal, akhirnya website mereka sangat kokoh.

Persahaan besar bisa membuat website yang secara SEO bagus, demikian isinya. Sebuah perpaduan yang sempurna untuk pemasaran website. Suatu yang susah didapat bagi pemilik SEO kaki lima.

Rahasia SEO: lakukan yang dilarang Google asal bisa meningkatkan rangking website. Dan tentu saja tidak terdeteksi. azimat.id

Caranya?

Buat sealami mungkin. Link berbayar itu tidak boleh, tapi kalau link berbayar pada website yang berkaitan, artikel yang berkaitan, tidak ada alasan Google menghukumnya. Itu terdeteksi sebagai link organik.

Membuat banyak website dengan IP berbeda-beda untuk mendukung satu website utama juga katanya tidak boleh. Tapi kalau semua website tersebut serius dikerjakan, tidak sekedar copy paste, artikel berkaitan, Google tidak punya alasan untuk menghukumnya.

Apakah SEO kaki lima bisa menang melawan SEO bintang lima?

Bisa.

Tapi susah.

Website besar sudah mempunyai popularitas yang tinggi, pengunjung yang banyak. Menulis apapun, walaupun misalnya, hasil copy paste, akan ada pengunjungnya.

Ini fenomenanya sama dengan influencer media sosial dengan jutaan follower. Bangun tidur lalu bikin status:

Bangun tidur, enaknya ngopi dulu nih

dan yang nge-like, komentar ribuan.

Bandingkan dengan akun yang hanya mempunyai 100 follower, bikin status serius, dengan teknik AIDA, tapi tidak ada respon. Ada kemungkinan respon dari pacarnya, sayangnya yang bikin status masih jomblo.

Atau coba copy paste status dari influencer terkenal, lalu posting di status media sosial milik sendiri. Bisa saja status menjadi ramai oleh fans bersangkutan. Tapi ramai mem-bully.

Itu contoh perbandingan antara SEO kaki lima dengan SEO bintang lima.

Yang besar, terlalu besar sudah memegang arena, sangat susah bagi pemain kecil atau pendatang baru untuk mengalahkannya. Itulah persaingan di dunia. Itu juga terjadi di persaingan SEO.

Menghadapi raksasa tidak harus melawan secara frontal. Ada pedagang kaki lima yang meniru menu restoran bintang lima, memodifikasinya, menamainya dengan nama campuran lokal, dan menjualnya dengan lebih murah.

Ada banyak warung makan kaki lima yang meniru konsep restoran Jepang. Mereka memodifikasi menu msakan Jepang lalu menamainya dengan tambahan nama lokal. Jadilah masakan Jepang seperti sushi, cicken katsu, yakiniku, bento, tempura, ala kaki lima.

Atau bisa juga steak kaki lima.

Menu-menu tersebut tidak melawan restoran bintang lima secara langsung, tapi menirunya dan mendapatkan pasar tersendiri. Pengusaha kaki lima tidka perlu beriklan mengenai steak, beno, dll. restoran bintang lima yang melakukannya. Pengusaha makanan kaki lima mendapat keuntungan dengan mengekor atau menru salah satu menu populer yang dimiliki restoran bintang lima.

Tidak ada yang dirugikan.Restoran bento tetap mepunyai pelanggan, sementara yang mencari alternatif kaki lima bisa melirik ke hidangan bento ala kaki lima.

Di dunia SEO anda juga bisa mengambil trik itu. Tidak melawan media besar penguasa Google seperti tribunnews, kompas, detik, suara, atau liputan6, meniru beberapa menunya, dan menampilkannya dengan “rasa” yang lebih kaki lima. Tujuannya, mendapatkan ceruk pelanggan.

Atau bisa juga mengambil ceruk lain yang belum diambil oleh para raksasa.

Jangan melawan raksakan secara langsung. Gunakan trik, kalau kalah dalam adu tenaga dan pukulan, bisa mencoba menang adu renang, adu keindahan, atau adu kemerduan suara.

SEO itu SENI. Kalau ada jalan yang bisa diambil, ambil. Tujuannya, website kita mempunyai rangking yang bagus di mesin pencari/ Google.

SEO kaki lima itu banyak keterbatasan. Hemat energi, hemat biaya. Menjual menu kaki lima juga harus mempertimbangkan harga yang lebih murah. SEO Murah. Ini kuncinya. Dengan harga yang murah, maka akan menarik pelanggan yang mempunyai keterbatasan dana.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *